会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS!

Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS

时间:2025-06-12 14:24:49 来源:quickq加速器在哪下 作者:综合 阅读:734次
Warta Ekonomi,quickq安卓版官方下载网址 Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada hari Rabu (11/6). Bursa saham terseret oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Namun laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan sedikit meredakan kekhawatiran terhadap tekanan harga akibat tarif.

Dilansir dari Reuters, Kamis (12/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Amerika Serikat (AS):

Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS

Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS

  • S&P 500 (SPX): Turun 0,27% ke 6.022,24.
  • Nasdaq (IXIC): Melemah 0,50% ke19.615,88.
  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Berakhir hampir tidak berubah di 42.865,77.

Amerika Serikat dikabarkan bersiap mengevakuasi sebagian staf kedutaan besarnya di Irak. Pasar menyoroti alasan hal tersebut dilakukan karena menyusul risiko keamanan yang meningkat.

Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS

Iran sebelumnya memperingatkan bahwa pihaknya siap menyerang pangkalan AS di Timur Tengah. Hal ini akan dilakukan jika negosiasi nuklir gagal dan konflik memanas dengan Washington.

Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS

Di sisi data ekonomi, inflasi konsumen (CPI) hanya naik sedikit pada Mei 2025. Namun angka tahunan untuk data tersebut berada di level 2,4%. Angka ini di bawah ekspektasi dan menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi belum begitu terasa usai adanya tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

“Masih ada kekhawatiran bahwa tarif Trump bisa bersifat inflasioner, tapi laporan ini cukup menenangkan dan meningkatkan harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini,” kata Manajer Portofolio Senior Dakota Wealth, Robert Pavlik.

Pasar kini memperkirakan peluang besar bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September di AS.

AS-China juga telah sepakat telah selesai, dengan kedua negara menyepakati kerangka untuk mengembalikan gencatan senjata perdagangan dan mencabut pembatasan ekspor atas mineral tanah jarang dan komponen industri penting lainnya.

Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya akan tetap menerapkan tarif impor sebesar 55% terhadap produk China. Tarif tersebut mencakup 10% tarif dasar timbal balik, 20% tarif khusus untuk penanggulangan perdagangan fentanil, dan 25% tarif yang sudah berlaku sebelumnya.

Baca Juga: Tak Bakal Berubah, Rezim Trump Pastikan Akan Kenakan China Tarif 55%

Sebagai imbalannya, China akan mengenakan tarif sebesar 10% terhadap barang impor dari AS.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Menteri PPPA Bakal Batasi Penggunaan Medsos bagi Anak
  • Muncul Nama Ida Fauziah di Pilkada Jakarta, Kaesang: PSI Tunggu Tanggal Mainnya
  • 5 Makanan untuk Kesehatan Tulang Lansia, Pisang Termasuk
  • Mau Liburan ke Dubai Lebih Murah, Datang Saat Musim Panas
  • Kerugian Negara Rp6,7 Triliun Berhasil Terselamatkan Selama 3 Bulan Kepemimpinan Prabowo
  • Apakah Ada Sayuran yang Tidak Mengandung Gula? Ini Penjelasannya
  • Putin: Rezim Ukraina Saat Ini Tak Butuh Perdamaian
  • Bacaan Niat Mandi Junub Setelah Bercinta Lengkap dengan Artinya
推荐内容
  • Selama Ini Diserang, Kini Anies Baswedan Girang Bukan Kepalang
  • Dialami Sonny Septian, Waspadai Gejala Penyempitan Pembuluh Darah
  • KPK Isyaratkan Tahan Tersangka Korupsi Kasus APD Covid
  • Chef Penemu Tiramisu Roberto Linguanotto Meninggal di Usia 81 Tahun
  • Kawal Agenda Nasional, Apel Kasatwil Polri Digelar di Akpol Semarang
  • FOTO: Berlomba Saling Tampar di Afrika Selatan