Tren Artis Terjun Politik dan Ikut Pilkada 2024, Perludem Soroti Hal ini
JAKARTA,quickq官网最新版本下载 DISWAY.ID --Tren artis terjun ke dunia politik dan ikut dalam Pilkada menjadi sorotan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.
Titi Anggraini mengakui bahwa Pilkada 2024 menjadi instrumen bagi partai politik untuk menarik pemilih.
Menurutnya, artis memiliki hak yang sama seperti dosen, aktivis, teknokrat, ataupun profesi lain yang memang tidak dilarang berpolitik dan mengikuti Pilkada 2024.
BACA JUGA:Pramono-Rano Karno Bakal Sambangi Rumah JK Malam Ini, Minta Dukungan Pilkada?
BACA JUGA:Baleg DPR RI Bersama Pemerintah Gelar Rapat Bahas RUU Kementerian Hari Ini
"Namun yang jadi persoalan adalah dalam banyak hal, artis ini cenderung dieksploitasi untuk kepentingan elektoral semata," kata Titi ketika ditemui di Gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Senin 9 September 2024.
Ia menegaskan bahwa siapa pun pihak yang hendak masuk ke dunia politik mestinya tetap melalui dengan kaderisasi dan rekrutmen politik yang demokratis.
Sedangkan kebanyakan artis tersebut tidak melewati proses kaderisasi dan rekrutmen politik yang demokratis alias cenderung tidak berproses bersama partai.
"Ini yang kerap kali dan banyak disimpangi oleh para artis. Mereka secara tiba-tiba direkrut, langsung dinominasikan di Pilkada tanpa ada proses internalisasi nilai-nilai dan kaderisasi di dalam partai," paparnya.
Oleh karena itu, lanjut Titi, akhirnya terjadilah political shock (seperti culture shock).
BACA JUGA:Jelang 47 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Resmikan 4 Seksi Jalan Tol Sigli Banda Aceh Sepanjang 35 Km
BACA JUGA:Kronologi Pesawat Trigana Air Tergelincir di Papua, Begini Kondisi Terbaru Kru dan Penumpang
"Yang biasanya mereka tidak pernah berurusan dengan birokrasi, dengan pemerintahan lalu juga tidak pernah terjun dalam politik praktis, harus berelasi dengan aktor-aktor politik, itu menimbulkan kegagapan politik," cetusnya.
Bahkan, Titi menyebut terdapat beberapa kandidat yang merasa tidak puas dengan jabatan yang dimenangkan dalam pemilu atau pilkada.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- G7 Siap Turunkan Batas Harga Minyak Rusia Tanpa Dukungan Trump
- Tak Penuhi Panggilan KPK, Zumi: Baru Tahu dari Media
- Daftar 10 Buah Terbaik yang Bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing
- NYALANG: Di Antara Asa dan Hampa
- Senangnya Bobby Nasution, Diusung PKS untuk Maju di Pilgub Sumut 2024, Siap Ladeni Petahana?
- Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
- Anies Inginkan Perubahan Perilaku di Kawasan Industri
- Bolehkah Menerima Tamu di Kamar Saat Menginap di Hotel?
- Cara Daftar Jadi Peserta Upacara 17 Agustus 2024, Jangan Sampai Keliru!
- KPK Telusuri Peran Fayakhun
- Menko PMK: Adaptasi dan Pembelajaran Sepanjang Hayat Jadi Kunci Hadapi Dunia yang Cepat Berubah
- VIDEO: Marhaban Ya Ramadan, Bulan Penuh Rahmat dan Ampunan
- Damai Harus, Tapi Soal Rasisme Polisi Harus Usut Tuntas
- Rahasia Sayur Pare, Pahit di Lidah Tapi Manis untuk Kesehatan
- Gugat Midjourney, Disney hingga Universal Muak Sama Karya AI
- Penelitian Temukan Orang yang Terkena PHK Rentan Overthinking
- Carstensz Pyramid, World Seven Summits hingga Jalur Pendakian Tersulit
- Tata Cara, Bacaan Niat, dan Doa Sholat Tarawih 8 Rakaat
- Soal Pertemuan Prabowo dan Cak Imin, PKB Sebut Hanya Kasih Undangan Muktamar
- Polri Klaim Penanganan Saat Bentrok di Pulau Rempang Sudah Sesuai Prosedur: Apa yang Dievaluasi?