您现在的位置是:休闲 >>正文
Kebijakan BMAD Dikhawatirkan Picu Gelombang PHK Industri Tekstil, Ekonom Ichsanuddin Beri Kritik
休闲62476人已围观
简介Warta Ekonomi, Jakarta - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy meminta pemerintah tak perlu terlalu eg ...
Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy meminta pemerintah tak perlu terlalu egois memikirkan peningkatan tax ratio dengan kebijakan-kebijakan yang justru menyusahkan masyarakat.
Hal ini disampaikan Ichsanuddin Noorsy menanggapi wacana pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap produk Benang Partially Oriented Yarn (POY) dan Drawn Textured Yarn (DTY). Dimana wacana ini dikhawatirkan berdampak buruk pada industri tekstil dalam negeri, salah satunya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
“Pemerintah egois. Pemerintah hanya memikirkan meningkatnya tax ratio kan itu poinnya,” kata Ichsanuddin Noorsy ketika dikonfirmasi.
Menurut Ichsanuddin pengenaan BMAD bakal membuat skema struktur biaya dirombak ulang yang berimbas pada kenaikan harga jual di tengah daya beli yang sedang lesu. Hal ini menjadi ancaman serius bagi industri tekstil Tanah Air, mereka terancam gulung tikar karena hasil produksi terancam tak laku di pasaran.
“Ya cari jalan keluarnya kan. Jalan keluarnya satu-satunya adalah restrukturisasi biaya. Kalau restrukturisasi biaya, anti-dumping tetap diterapkan. Yang paling gampang, ya PHK,” ujarnya.
Ichsanuddin melanjutkan, BMAD terhadap produk Benang Partially Oriented Yarn dan Drawn Textured Yarn adalah penerapan fiskal pajak yang tidak adil, pemerintah terkesan secara sengaja memiskinkan orang miskin dengan memajaki seluruh aspek transaksi kehidupan dan transaksi ekonomi, namun disaat yang bersamaan pemerintah justru memberi keringanan pajak pada pihak tertentu.
Baca Juga: SAPX Express Dukung Permen Kominfo No. 8/2025, Tolak Perang Tarif Kurir yang Rugikan Industri
Baginya, industri tekstil tidak bisa dipajaki secara sewenang-wenang sebab ia adalah industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Karena sesungguhnya tekstil adalah hajat hidup orang banyak. Sandang itu hajat hidup orang banyak, dia tidak bisa sepenuhnya dilepas ke pasar. Yang bisa dilepas ke pasar itu hanya industri dari kain ke distribusi, ke garmen. Di garmen pun ada lagi yang nggak bisa dilepas ke pasar. Jadi tidak semuanya. Di sini ketinggalan jamannya, di sini ketinggalan jamannya pemerintah Republik Indonesia,” tegasnya.
Ichsanuddin menegaskan, sistem pajak yang diberlakukan pemerintah Indonesia sudah usang dan ketinggalan jaman. Di negara-negara lain kata dia mereka memandang industri tekstil sebagai industri sandang, mereka benar-benar melindungi industri ini dengan memberi berbagai keringan pajak, itu kontradiktif dengan yang terjadi di Indonesia sekarang ini.
“Kalau ngelihat kebijakan Jepang, kebijakan India, Pakistan, India, Bangladesh, Vietnam, Inggris, dan Amerika sendiri, mereka masih bicara full perlindungan industri tekstil mereka dengan baik. Tapi tidak dengan tegas-tegas melakukan perlindungan. Karena kata kuncinya adalah mereka masih melihat industri tekstil sebagai industri sandang itu,” ucapnya.
Sebelum badai PHK itu benar-benar membenamkan industri tekstil dalam negeri, kata Ichsanuddin, pemerintah sebetulnya masih punya satu kesempatan melakukan pembenahan menyeluruh.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tolak Usulan BMAD untuk Jaga Industri Tekstil Dalam Negeri dan Antisipasi PHK
Menurutnya, cara pandang pemerintah terkait peningkatan tax ratio tak harus terpaku pada BMAD, masih banyak sumber pajak yang lebih menjanjikan jika digarap dengan dengan sungguh-sungguh. Dia menegaskan pemasukan pajak yang seret sekarang ini disebabkan oleh pemerintah yang tak mampu menumpas kejahatan pajak yang dilakukan korporasi besar baik di dalam maupun luar negeri. Baginya hal ini harus segera dituntaskan.
“Pemerintah tidak mampu mengatasi kejahatan perpajakan yang dilakukan oleh korporasi-korporasi besar baik domestik maupun luar negeri. Nah, artinya penyelesaian peningkatan perpajakan tidak bisa hanya bicara anti-dumping. Coba lihat dulu kebijakan pelaksanaan dan pengawasan perpajakannya sudah benar atau belum,” katanya.
“Kan saya bilang kebijakan perpajakannya fiskalnya itu masih, bahasa saudara-saudara saya, kebijakan fiskalnya itu masih tidak adil. Memiskinkan orang miskin, memperkaya orang kaya gitu kebijakan fiskalnya. Nah, ketika ditempatkan pada anti-dumping, dia tidak fair pada struktur industri,” tambahnya memungkasi.
Tags:
相关文章
Banjir di Kawasan Kembangan Utara Akibat Luapan Kali Pesanggrahan Telah Surut
休闲SuaraJakarta.id - Banjir yang sempat merendam kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat akibat luapan K ...
【休闲】
阅读更多quickq官方app
休闲...
【休闲】
阅读更多quickq加速器安装包
休闲...
【休闲】
阅读更多
热门文章
最新文章
友情链接
- quickq官方安卓版下载
- quickq梯子
- quickq安卓版免费下载
- quickq快客官网
- quickq费用
- quickq加速器官网官网
- quickq
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq怎么付费
- quickq下载app
- quickq充值中心
- quickq加速器官网js7
- quickq加速器官方
- quickq官网ios手机下载
- quickq电脑版官网下载
- quickq官网下载apk
- quickq是干什么的
- quickq手机端下载地址
- quickq加速器官网链接
- quickq在哪下载
- quickq官网进入
- quickq加速器下载安卓
- quickq.net
- quickq收费
- quickq加速器官网官网
- quickq免费下载
- 官方正版quickq加速器
- quickq最新版本安卓下载
- quickq官网入口
- quickqios官网
- quickq梯子
- quickq官网下载电脑
- quickq app
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq最新版本
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq网页版入口
- quickq网站是多少
- quickqios版本
- quickq加速永久免费
- quickq最新官网
- 快客quickq官网下载
- quickq加速器官网知乎
- quickq中文版下载
- quickq是啥
- quickqios版本
- quickq ios
- quickq网站是多少
- quickqapp苹果版
- quickq官网充值
- ?quickq
- quickq账号购买
- quickq安卓下载地址
- quickq快客加速器
- quickq苹果手机下载
- quickq app 下载
- quickq.apk
- quickq官网下载苹果手机
- quickq官网下载安卓最新
- quickq app
- quickq会员价格
- quickq快客官网苹果下载
- quickq安卓官网下载
- quickq加速器下载
- quickq苹果版怎么下载
- quickq苹果app下载
- quickqapp苹果版
- quickq电脑版怎么用
- quickq充值多少
- quickq加速永久免费
- quickq苹果版ios
- quickq登录不了
- quickqios版免费下载
- quickq充值入口
- quickq苹果版ios
- quickq会员共享
- quickq下载官方苹果
- quickq苹果版下载
- quickq手机版免费下载
- quickq最新官方下载
- quickq官网下载安卓版
- quickq客户端下载
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq加速器在哪下
- quickq充值不了的原因是
- quickq网站
- quickq快客加速器官网
- quickqjs7官网
- quickq下载app
- quickq官方下载app
- quickq充值入口在哪里
- quickq官网多少
- quickq充值页面
- quickq下载官网免费
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq最新官网地址