Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Prosedur Sedot Lemak
时间:2025-06-05 20:39:34 出处:知识阅读(143)
Daftar Isi
- Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum sedot lemak
- 1. Bukan buat kurus
- 2. Tubuh dalam kondisi sehat
- 3. Konsultasi dan kenali risiko
- 4. Tempat sedot lemak
Selebgram asal Medan Ella Nanda Sari Hasibuan meninggal diduga setelah operasi sedot lemak. Sebelum sedot lemak, ahli sarankan untuk memperhatikan beberapa hal berikut.
Hingga kini, kasus kematian Ella masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Polisi menyebut, sudah ada empat orang yang dimintai keterangan.
"Kalau pemanggilan saksi secara resmi belum, ini masih interogasi keterangan dari pihak klinik menyatakan bahwa korban ini dibawa ke rumah sakit pada saat tindakan bermasalah. Maka pihak rumah sakit itu-lah yang kita panggil ke Polres untuk dimintai keterangan bagaimana kondisi korban saat tiba di sana," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dokter spesialis kulit dan kelamin Jonathan R. Subekti menuturkan, prosedur sedot lemak dengan bius lokal sudah dikerjakan di Indonesia sejak 1990-an.
Bius lokal artinya area yang dibius hanya area yang akan dikerjakan atau disedot lemaknya.
"Apabila pada saat pengerjaan, alat yang digunakan kena area yang tidak teranestesi, pasien merespons dan dokter bisa tahu. Itu yang jadi rambu kami untuk bisa mengerjakan dengan aman," kata Jonathan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (30/7).
Kemudian, apa saja yang perlu diperhatikan masyarakat soal sedot lemak?
1. Bukan buat kurus
![]() |
Jonathan menegaskan bahwa liposuctionalias sedot lemak bukan merupakan metode menurunkan berat badan, melainkan membentuk bagian tubuh tertentu.
"Jadi jangan tujuannya pengin badannya kecil. Itu konsep yang enggak benar. Lebih baik tentu dengan diet, olahraga. Nah, apabila ada lemak menumpuk, itu baru sedot lemak," jelas Jonathan.
Sedot lemak paling baik diterapkan pada pasien yang berat badannya sudah mendekati ideal tapi ada penumpukan lemak di area yang susah diatasi dengan diet.
2. Tubuh dalam kondisi sehat
Prosedur sedot lemak hanya dikerjakan pada pasien yang sehat, tidak sedang dalam masa pemulihan sakit, atau sedang melakukan prosedur lain.
Jonathan menyarankan, jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, harus dikomunikasikan dengan dokter yang menangani.
Kemudian yang memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung, penyakit paru, perlu ada evaluasi terlebih dahulu dari dokter yang menangani. Dokter tersebut yang akan memberikan 'lampu hijau' apa pasien layak menjalani prosedur sedot lemak.
Lihat Juga :![]() |
3. Konsultasi dan kenali risiko
Prosedur apa pun, termasuk sedot lemak, harus diawali dengan konsultasi. Dokter akan menjelaskan apa saja yang bisa dicapai dengan prosedur berikut risikonya.
"Setiap pasien berhak tahu. Tanya dokternya ada sertifikasi enggak, itu boleh saja karena hak pasien," kata Jonathan.
Dia menjelaskan, dalam kolegium kedokteran, prosedur sedot lemak hanya boleh dikerjakan oleh dokter bedah plastik dan dokter spesialis kulit.
4. Tempat sedot lemak
Selain tenaga medisnya, Anda perlu menilik lokasi sedot lemaknya. Pengerjaan sedot lemak hanya bisa dilakukan di klinik utama dan rumah sakit sehingga ada pertanggungjawaban dokter spesialis.
"Pelaksananya harus berkompensi, tempatnya juga," katanya.
(els/asr)上一篇: 50 Pantai Terbaik di Dunia, Ada 1 dari Indonesia
下一篇: 10 Makanan yang Meredakan Kecemasan dengan Cepat, Rasanya Enak!
猜你喜欢
- Singapura Rilis Program Biometrik, Masuk Bandara Changi Tanpa Paspor
- Garbi Kukuh Perkarakan Baliho yang Diturunkan 'Sepihak' oleh Pemko Depok
- Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
- Menlu Retno Pastikan WNI di Timur Tengah dalam Kondisi Baik Pasca Konflik Iran ke Israel
- Sering Dianggap Sama, Apa Beda Diet Intermittent Fasting dan OCD?
- Jokowi Minta Apple Ikut Investasi di IKN, Tunjuk Luhut Binsar Jadi Koordinatornya
- Jadi Perantara Korupsi, Kakak Ipar Bupati Cianjur Dicari KPK
- Intip Rumah Baru Ganjar Pranowo di Sleman, Dikunjungi Mahfud MD saat Open House Lebaran
- Kapolri Enggan Komentari Laporan SBY