AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah

百科 2025-06-08 02:48:18 41493

JAKARTA,quickq苹果版安装包 DISWAY.ID- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa posisi negara Indonesia masih dikategorikan sebagai pendapatan menengah atau middle income.

Padahal, kata AHY, untuk menjadi negara yang berpendapatan tinggi diperlukan minimal USD 14.000.

AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah

AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah

BACA JUGA:Istana Klarifikasi Soal Akun Wapres Gibran Follow Akun Judi Online

AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah

BACA JUGA:Rano Karno: JKF 2025 Ciptakan Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan

AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah

“Indonesia saat ini sebagai negara kategori middle income, karena pendapatan per kapita kita, kalian tahu berapa per hari ini? USD 4.800 sekian, masih kurang sedikit dari USD 5.000,” kata AHY dalam paparannya di hadapan kader Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Rabu, 4 Juni 2025.

Meski demikian, AHY mengatakan, Indonesia masih mempunyai peluang untuk mencapai pendapatan itu dengan memanfaatkan produksi nikel.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur ini menyebut Indonesia merupakan produsen nikel di dunia. Menurutnya, dengan memproduksi nikel meningkatkan nilai dari komoditas tersebut berkali-kali lipat.

BACA JUGA:Kelakar Prabowo Sebut AHY-Sugiono Purnawirawan Muda, 'Letkol Teddy Belum Purnawirawan'

BACA JUGA:Ketika Prabowo Percayakan AHY Pimpin Nyanyi Hymne Taruna, Teddy-Luhut Satu Panggung

"Kita produsen nikel nomor satu di dunia, betul? Tapi kalau kita hanya bisa mengekstraksi, ambil dari dalam bumi kita kemudian jual, nilainya hanya segitu. Bayangkan kalau kita bisa mengolahnya dan meningkatkan nilai dari komoditas tersebut berkali-kali lipat," ujarnya.

Oleh karena itu, AHY menyatakan pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan strategi hilirisasi, diversifikasi pasar, dan pembangunan infrastruktur strategis.

"Itulah mengapa Bapak Presiden Prabowo Subianto benar-benar serius ingin menyukseskan program hilirisasi, downstreaming. Jadi tidak terima kita kalau hanya diambil kemudian jual," tuturnya.

"Karena jika dijual yang untung negara-negara yang membeli dengan harga murah, mereka punya teknologinya, mereka mengubah itu menjadi bahan-bahan yang sangat menentukan transformasi eko nomi," sambungnya.

本文地址:http://www.quickq-dt.com/html/93a998969.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Bima Arya Targetkan Retreat Kepala Daerah Sebelum Ramadan, Tunggu Pelantikan

AIA Umumkan Pemenang Kompetisi AIA Healthiest Schools 2025

Cara Cek Bansos BPNT Rp400 Ribu Cair Oktober 2024, Bisa Lewat HP

Alasan Kenapa Barang Penumpang di Bagasi Kabin Pesawat Dibatasi 7Kg

Bobby Sebut Salah Satu Penyebab Harimau Mati di Medan Zoo Faktor Umur

Setelah Dinyatakan Pailit, Sritex Diminta Tak Buru

Daftar 10 Negara Paling Banyak Dikunjungi pada 2023, Tak Ada Indonesia

Simak Kunci Jawaban Sulingjar Paket A Guru SD

友情链接