Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Jurusan Marketing di SMK Sepi Peminat, Ada Stigma Negatif Sales
JAKARTA,quickq苹果下载地址 DISWAY.ID --Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti stigma negatif terkait profesi sales di masyarakat.
"Ketika kita bicara sales, konotasinya itu pekerjaan yang remeh temen dan kadang-kadang menjadi bahan cemoohan. Kata sales itu mengalami pergeseran pejoratif baik, tapi kesannya negatif," kata Mu'ti pada Peluncuran Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas Tahun 2025 di Ruang Plaza Insani Berprestasi, Gedung A, Kompleks Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Apri l2025.
Menurutnya, hal ini berpengaruh pada minimnya minat siswa untuk masuk jurusan marketing di sekolah menengah kejuruan (SMK).
BACA JUGA:Ditetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!
BACA JUGA:Proyek Investasi EV Tetap Berjalan Walau LG Mundur, Rosan Roeslani Ungkap Peluang Masuknya Investor Baru
"Selama ini memang agak kurang peminatnya di SMK sehingga dengan program ini diharapkan program keaglian ini dapat naik kelas, dapat lebih baik lagi, dan lebih siap untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan baik berkaitan dengan marketing itu sendiri," paparnya.
Program pelatihan SMK Sales Naik Kelas ini, kata Mu'ti, membangun personaliti para peserta pelatihan menjadi lebih profesional dan terampil dalam memasarkan produknya.
"Orang itu (termasuk sales), akan dilihat pertama dari performanya, baru kemudian yang kedua dari bahasanya dalam bentuk kata-kata dan bahasa tubuh, " tuturnya.
Sehingga perspektif masyarakat terhadap sales dapat berubah menjadi lebih baik lagi melalui rebranding.
Ia menegaskan pentingnya branding terhadap persepsi masyarakat yang mana hal ini juga sangat berpengaruh pada keberhasilan sales dalam mempromosikan diri.
BACA JUGA:Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win-Win Solution yang Fair and Square
BACA JUGA:Prabowo Bangga Kekayaan Danantara Tembus 1 Triliun Dollar AS: Tinggalkan Praktik Lama yang Gak Benar!
"Poin saya, how branding can change people perception, bagaimana penjenamaan itu bisa mengubah persepsi orang dan penjenamaan itulah yang harus kita pakai sebagai bagian dari the first success in our marketing," tandasnya.
Sebagai informasi, program ini akan menyasar tidak hanya 1.000 siswa SMK Pemasaran, tetapi juga guru dan sekolah serta dunia industri.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- ·Mengenal Nyamuk Wolbachia yang Disebar Kemenkes di Lima Kota
- ·Liburan ke Pantai Saat Cuaca Buruk, Awas Bahaya Ombak Tinggi!
- ·Sering Disalahgunakan, Ahli Jelaskan Efek Samping Ketamin Sebahaya Ini
- ·Cukup 30 Menit, Rasakan 5 Manfaat Berjalan Kaki Rutin Tiap Hari
- ·Mengenang 20 Tahun Peristiwa Gempa dan Tsunami Aceh 2004 yang Telan Ratusan Nyawa
- ·Perhatikan, Ini Cara Tepat Menghangatkan Piza agar Renyah Seperti Baru
- ·Persib Ramai Mau IPO? BEI Angkat Bicara, Begini Katanya
- ·Muncul Kode 'SSSS' di Boarding Pass Pesawat, Penumpang Harus Apa?
- ·Kementerian ATR/BPN: Sertifikat Hak Pakai Istana Negara Jadi Simbol Kemajuan Indonesia
- ·Alasan Bayi Tak Boleh Minum Air Putih, Bisa Keracunan
- ·Mengapa Ibu Hamil Butuh Asupan Asam Folat?
- ·Penuh Risiko, Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
- ·Gunung Lewotobi Laki
- ·Fraksi PKB Setujui Revisi UU TNI dengan 6 Syarat, Supremasi Sipil Jadi Prioritas
- ·UI Minta Maaf, Gelar Doktor S3 Bahlil Ditangguhkan!
- ·Turun 3%, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp645 miliar pada Kuartal I 2025
- ·BI Jalin Kerja Sama dengan Bank Sentral China, Ini Tiga Keuntungan Menurut Ekonom Trimegah
- ·Ini Berbagai Keseruan yang Bisa Dinikmati di BundaFest 2024
- ·5 Destinasi Wisata Terbaru di Jabodetabek, dari Pantai sampai Museum
- ·Demokrat Tanggapi Isu 'Matahari Kembar': Herzaky Tegaskan Prabowo Rangkul Semua Tokoh Bangsa