Suara PSI Tiba
JAKARTA,quickq官网版下载 DISWAY.ID – Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendadak melejit di atas 3% berdasarkan hasil Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempertanyakan hal itu. PPP meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Baswalu) untuk memberi atensi dan tindak lanjut atas kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia. BACA JUGA:Warganet Tuding Penggelembungan Suara PSI yang Mendadak Tembus 3.13 Persen, Grace Natalie: Catatan Kami 2.66 Persen Jika tidak, maka DPP PPP akan meminta hal tersebut sebagai bagian yang termasuk dibongkar di hak angket pekan ini. Politisi PPP Muhammad Romahurmuziy menilai bahwa kenaikan suara PSI tidak wajar. BACA JUGA:Singgung Level Korupsi Hingga Nilai Firli Bahuri Layak Ditahan, Abraham Samad: Tidak Boleh Dibiarkan Berkeliaran Karena berdasarkan perhitungan, ada beberapa tempat pemungutan suara (TPS) dimana suara PSI mencapai 50%. “Kalau ini tidak dikoreksi, DPP PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini! Saya mohon atensi @kpu_ri dan @bawasluri secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!" ujar Romahurmuziy dikutip dari akun Instagram (@romahurmuziy), Minggu, 3 Maret 2024. BACA JUGA:Pernah Hidup Mewah dari Hasil Korupsi, Angelina Sondakh Kapok Jadi Politikus Pria Alumnus Institute Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, PSI yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, mendapat 3% atau 2.291.882 suara saat pengumpulan data 540.231 TPS dari total 823.236 TPS (65,62%). Pada saat bersamaan, suara PPP 3.037.760 atau 3,97%. Kenaikan tersebut dinilai tidak wajar, karena PSI memperoleh 19.000 suara dari 110 TPS dalam waktu dua jam, berarti rata-rata 173 suara per TPS. BACA JUGA:PPPA Ingatkan Binus Serpong Tidak Langsung DO Siswa Terkait Bullying Mantan Ketua Umum PPP itu menegaskan bahwa jumlah suara per TPS hanya 300 suara, dan partisipasi pemilih rata-rata 75%. Adapun suara sah setiap TPS hanya 225 suara. Artinya, PSI menang 77% di 110 TPS. BACA JUGA:PPP Galau, Loloskah ke DPR? Begini Versi Quick Count dan Sirekap KPU Hal tersebut menurut Romy tidak masuk akal. Dia pun meminta KPU dan Bawaslu tidak menutup mata atas penyimpangan itu. “Mohon atensi KPU dan Bawaslu, operasi apa ini?" tulisnya. "Meminjam Bahasa Pak Jusuf Kalla, apakah ini operasi "sayang anak" lagi?” tulisnya. Seperti diketahui suara PPP juga sudah nyaris atau berada di ambang batas parlemen yakni 4%. Hanya partai yang memperoleh suara 4% yang berhak masuk ke Senayan. (Candra Pratama)
(责任编辑:热点)
- DPR dan Pemerintah Sepakat RUU MK Dibawa ke Paripurna
- Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.162 Triliun, OJK: RBC Masih Jauh di Atas Batas Minimum
- Mengenal Tradisi Yu Sheng, Salad Keberuntungan di Tahun Baru Imlek
- OJK Buka Suara Soal IPO Klub Sepak Bola Persib, Begini Katanya!
- DPR: Komite Independen Publisher Rights Perlu Segera Dibentuk!
- Presiden Prabowo Peringatkan Koruptor Akan Ditindak Tanpa Pandang Bulu
- Yayasan Kemala Bhayangkari Gelar Tour Of Kemala Banyuwangi 2023
- Terseret Kasus Rumah Tangga Virgoun dan Inara, Tenri Ajeng Anisa Diperiksa Pekan Ini
- Ujung Kisruh RKT, Golkar Ngambek dengan Sikap PSI yang Inkonsisten
- Waduh, Hampir Setengah Bus Pariwisata Langgar Aturan Keselamatan!
- Tekan Kredit Macet, Julo Perketat Strategi Mitigasi Risiko
- PKB Rapat Pleno, Bahas Pernyataan Partai Demokrat Soal Anies
- Ketum Projo Enggan Tanggapi Sikap Politik PDIP: Terserah Saja
- Mobil Hybrid Diusulkan Bebas Gage, Bambang Soesatyo Dorong Gubernur Bertindak
- Gelar Lighting Experience Days 2025, PT IMS Techno Indonesia Perkuat Industri Tata Cahaya Nasional
- Air Cucian Beras Memang Bikin Kulit Cerah, Tapi Perhatikan Hal Ini
- 美行思远武汉校区启幕,不定期更新……
- Anies Perpanjang PSBB Hingga 13 Agustus 2020
- Alasan Bawaslu Jadi Lembaga Terakhir ke IKN, Rahmat Bagja: Diprediksi Pindah 2029
- Nasib Sritex di Ujung Tanduk, OJK Sebut Delisting Tak Terhindarkan