Alumni UI Kecam Gelar S3 Bahlil, Sebar Petisi Tolak Komersialisasi Doktor
JAKARTA,quickq最新版 DISWAY.ID- Lulusnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) dikecam netizen.
Terlebih, ia hanya menempuh program doktoral hanya dalam waktu 1 tahun 8 bulan.
Dengan peran pentingnya dalam pemerintahan, masyarakat menilai sangat mencurigakan penelitian dan disertasi doktoral ini dapat tuntas hanya dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Lulusnya Bahlil S3 1.5 Tahun Dipertanyakan Alumni UI, Eman Sulaeman Nasim: Kalau Tidak Dibantu Orang Lain Benar-benar Menyita Waktu
Terdapat pula dugaan joki karena muncul nama lain, yakni Alvian Cendy Yusrian, pada bagian author di metadata file ringkasan disertasi miliknya yang berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkeadilan di Indonesia".
Buntut dari ramainya hal ini, hingga muncul petisi mengatasnamakan alumni Universitas Indonesia untuk meninjau ulang kelulusan Bahlil.
Bahkan, pihaknya mencurigai adanya dugaan praktik komersialisasi dalam proses penyelesaian studi doktor yang di perguruan tinggi terbaik di Indonesia tersebut.
BACA JUGA:5 Fakta Bahlil Lulus S3 Doktor di UI, Wujudkan Mimpi Ayah hingga Berhasil Berjuang Kurang dari 2 Tahun
"Kami para alumni Universitas Indonesia merasa prihatin dan keberatan atas dugaan praktik komersialisasi dalam proses penyelesaian studi doktoral di perguruan tinggi dalam hal ini studi doktoral yang diberikan kepada saudara Bahlil lahadalia," bunyi petisi pada laman change.org, dikutip 18 Oktober 2024.
Petisi berjudul "Tolak Komersialisasi Gelar Doktor, Pertahankan Integritas Akademik" tersebut dibuat pada 17 Oktober 2024 kemarin.
BACA JUGA:5 Fakta Bahlil Lulus S3 Doktor di UI, Wujudkan Mimpi Ayah hingga Berhasil Berjuang Kurang dari 2 Tahun
Pembuat petisi menilai bahwa kemudahan dan kecepatan yang berlebihan dalam meraih gelar doktor tanpa melalui proses penelitian yang mendalam dan memenuhi standar akademik yang ketat telah mengikis nilai prestise dan kredibilitas gelar doktor itu sendiri.
"Menurut kami komersialisasi gelar doktor, seperti penurunan kualitas penelitian, devaluasi gelar doktor di mata masyarakat internasional, dan ketidakadilan bagi mahasiswa yang menjalani proses yang sama," tandasnya.
BACA JUGA:Kapan Bahlil Mulai Kuliah Doktor di UI? Disertasinya soal Hilirisasi Nikel
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- Jokowi Minta Maaf Jelang Masa Jabatan Presiden Berakhir, Ini Tanggapan Gibran
- Tragedi Jeju Air, Kecelakaan Penerbangan Paling Mematikan di Korsel
- Cegah Peristiwa Pemilu 2019, KPU Batasi Usia KPPS di Pemilu 2024
- Ketum PPP Belum Bisa Dihubungi Sejak Pagi, Benarkah Ditangkap KPK?
- Soal Pertemuan Prabowo dan Cak Imin, PKB Sebut Hanya Kasih Undangan Muktamar
- Tren Kencan 'Throning' ala Gen Z, Pacaran Biar Dianggap Keren
- PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
- KPU Sebut Jawa Barat, Aceh dan Riau jadi Provinsi Terbanyak Menerima Bakal Calon DPD
- Polisi Belum Akan Periksa UAS Soal Viral Video Salib
- PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
- Indonesia Jalin Kerja Sama Diplomatik Bidang Pertanian dengan Korea Selatan
- Ditanya Soal Ganjar
- Waskita Karya Kembali Raih Kontrak Baru Hingga Rp400 Miliar, Garap Proyek Jalan di IKN
- Sudah Saya Bilang KPK Itu Independen, Tegas Mahfud MD
- Tanri Abeng di Mata Airlangga: Indonesia Kehilangan Tokoh Korporat
- Benar! Ketum PPP Ditangkap, Ini Penjelasan Ketua KPK
- IG Group Tawarkan Perdagangan Kripto, Tanda Investasi Bitcoin Makin Diminati Masyarakat?
- PKB Lepas Ribuan Pemudik, Cak Imin Minta Doa Menang Pemilu 2024
- Dorong PDIP Umumkan Calon di Pilkada Sumut, Projo: Jangan Sampai Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong!
- Agenda Pertemuan Prabowo dan SBY Dibocorkan AHY