会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung!

Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung

时间:2025-05-22 05:05:48 来源:quickq加速器在哪下 作者:焦点 阅读:636次

JAKARTA,quickq官网app DISWAY.ID- Penembak Kantor MUI Pusat disebut tewas lantaran serangan jantung.

Perwakilan Dokter Forensik (Dokfor) Rumah Sakit Polri mengatakan Mustopa NR tewas diperberat dengan penyakit bawaannya.

"Kami menyimpulkan korban mati serangsn jantung diperberat dengan penyakit parunya," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 5 Mei 2023.

BACA JUGA:Bukan Jaringan Teroris, Polisi Pastikan Tak Ada Dalang di Belakang Mustopa NR

Disebutkannya berdasarkan hasil autopsi, pelaku memiliki penyakit dalam sebelumnya. Yaitu infeksi paru.

"Kami melakukan pemeriksaan dalam, kemudian adanya gambatan infeksi penyakit paru," tuturnya.

Sebelumnya, Selain memastikan bukan jaringan teroris, polisi juga sebut tidak ada dalang di belakang penembakan Kantor MUI Pusat, Selasa 2 Mei 2023. 

Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung

Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung

BACA JUGA:Ahli Forensik Bicara Soal Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat

Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung

BACA JUGA:Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Pingsan Sebelum Tewas, Pihak RS Polri Telusuri

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan berdasarkan penyelidikan pihaknya, Mustopa juga tidak mengadopsi ideologi ekstrem.

"Hasil penyelidikan kami dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dengan tindak pidana ini kami telah koordonasi dengan Densus 88 Polri, sekali lagi tersangka almarhum Mustopa ini tidak masuk dalam jaringan teror," katanya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 5 Mei 2023.

Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Tewas Kena Serangan Jantung

BACA JUGA:Polisi Pastikan Tewasnya Pelaku Penembakan Kantor MUI Bukan Karena Ditembak

"Kemudian tidak mengadopsi ideologi agama yang ekstrem dan tidak ada aktor di belakangnya," tambahnya.

Diketahui, Polisi gunakan uji patologi anatomik terhadap sampel organ tubuh Mustopa yang diambil untuk pastikan penyebab kematiannya.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Brigjen Hariyanto mengatakan proses autopsi tidak bisa mengungkap penyebab kematiannya karena tidak ditemukan luka dan semacamnya di tubuh pelaku penembakan Kantor MUI Pusat.

"Jadi, pemeriksaan-pemeriksaan itu kita mengambil organ dalam untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi anatomik," katanya kepada awak media, Rabu 3 Mei 2023.

Sementara, disebutkannya bagian tubuh yang diambil adalah sampel jantung dan paru-paru. Menurutnya, organ tersebut yang paling bisa menjelaskan penyebab kematian.

Dijelaskannya, berdasarkan pemeriksaan tersebut nantinya bakal diketahui apakah mungkin Mustopa meninggal karena sakit jantung dan asma.

"Jadi, dari patologi anatomik sebenarnya yang asma yang bisa membunuh itu pengaruhnya, ya itu nanti pengaruhnya ke jantung dan sebagainya. Jadi, nanti hasil dari pemeriksaan patologi yang akan menjawab bahwa yang bersangkutan ini sebenarnya sebab kematian itu karena apa," tuturnya.

"Autopsi sudah selesai, tapi tinggal menunggu hasil pemeriksaan sampel," bebernya.

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • 国外艺术名校好申请吗?这些要求你需要了解
  • Ayah Aniaya 2 Anak Kandung di Cimahi Sampai Satu Meninggal Dunia, Menteri PPPA Kecam Pelaku!
  • Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang
  • Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam
  • 制作ui设计作品集,这三点你需要了解!
  • FOTO: 'Banjir' Durian Sumatera di Kalimalang
  • Dapur Bu Sastro: Catering Favorit Artis, Bisa Dipesan Dadakan!
  • Acara Puncak HUT DKI Dan Jakarta Marathon Hasilkan 68 Ton Sampah
推荐内容
  • 世界美术专业排名前三的院校有哪些申请要求?
  • Pakar: 'Dosa Besar' bagi Hotel jika Ada Helai Rambut di Kamar Mandi
  • Dosen Kini Lebih Fleksibel Tentukan Karier dan Sertifikasi, Ini 4 Aturan Terbaru
  • Majelis Hakim Putuskan Vonis Richard Eliezer Besok, Kamaruddin Simanjuntak: Semoga di Bawah 5 Tahun
  • Doni Monardo: Upaya Tracing Kasus Covid
  • Hari Kesaktian Pancasila Diperingati 1 Oktober, Libur atau Tidak?