会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo!

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

时间:2025-06-12 14:57:13 来源:quickq加速器在哪下 作者:探索 阅读:610次
Warta Ekonomi,quickq最新app Jakarta -

Kehadiran Danantara sebagai calon investor dalam rencana merger dua raksasa teknologi, GoTo dan Grab, dinilai tidak akan memberi dampak strategis terhadap arah kebijakan korporasi hasil penggabungan tersebut. Bahkan, keikutsertaan entitas negara itu justru disebut dapat menimbulkan kekhawatiran terkait distorsi persaingan usaha.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai minimnya peran Danantara dalam pengambilan keputusan strategis membuat kehadirannya tidak terlalu signifikan.

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

“Saya tidak melihat Danantara membawa pengaruh terhadap kebijakan entitas bisnis hasil merger karena keterlibatannya akan minim,” kata Huda kepada media, Rabu (11/6/2025).

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Baca Juga: Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab? Ekonom: Bisa Makin Merusak Industri Transportasi Online

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Menurut Huda, yang lebih penting dalam konteks merger ini adalah kepatuhan terhadap regulasi, bukan soal siapa pemilik modalnya, baik asing maupun lokal.

“Saya rasa masalahnya bukan asing atau lokal, mereka sama-sama swasta. Jika merger mengundang sempritan dari KPPU, ya keduanya harus mematuhi aturan. Bukan menggandeng Danantara untuk mereduksi isu asing dan lokal,” ujarnya.

Ia juga mempertanyakan urgensi Danantara masuk ke sektor transportasi daring, terutama jika sektor tersebut tidak menunjukkan potensi kerugian yang membahayakan kepentingan negara.

“Saya belum melihat perlunya entitas negara ikut dalam industri transportasi daring, selama memang industri ini tidak menimbulkan kerugian,” tegasnya.

Baca Juga: Danantara Jajaki Investasi di Aksi Akuisisi Grab terhadap GoTo, Pemerintah Waspadai Dominasi Asing

Lebih lanjut, Huda menilai bahwa rencana merger tidak serta-merta memperbaiki iklim industri, bahkan dikhawatirkan justru merugikan pelaku usaha lokal maupun konsumen akibat potensi dominasi pasar.

Sebagai informasi, rumor terkait merger GoTo dan Grab terus menjadi sorotan publik. Sementara itu, pihak Danantara menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi terkait keterlibatan mereka, meski menyatakan tetap terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandatnya.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Cooling Down, BEI Putuskan Suspensi Saham UDNG dan PACK
  • 零基础可以申请美国艺术留学吗?
  • 插画留学作品集如何准备?
  • Alasan Kenapa Lubang Kecil di Jendela Pesawat Penting buat Keselamatan
  • Totok Harap PTPS, PKD, dan Panwascam Percaya Diri Mengawasi Pemilihan 2024
  • 多摩美术大学专业介绍
  • Menguat 1,13% di Mei 2025, BI Terus Fokus Bangkitkan Keperkasaan Nilai Tukar Rupiah
  • esmod服装设计申请要求解读!
推荐内容
  • Pneumonia Merebak di Jepang, Ini Kata Kemenkes
  • 东京艺术大学研究生入学要求
  • Termohon Tidak Hadir, Sidang Pra Peradilan Archi Bela Ditunda
  • Kerugian Korban Penipuan 'Si Kembar' di Tangerang Selatan Bervariatif, Berikut Nilainya
  • KPK Ingatkan Kementerian dan Lembaga untuk Jalankan 15 Aksi Stranas PK untuk Pencegahan Korupsi
  • Mendag Dorong Selandia Baru Perluas Akses Pasar Bagi Produk UMKM RI